Kebijakan Ekonomi Ali Baba Mengalami Kegagalan Karena. Pengeluaran negara bertambah besar karena prinsip-prinsip ekonomi diabaikan. Pada pemerintahan Kabinet Ali Sastroamidjojo I Agustus 1954-Agustus 1955 Menteri Perekonomian Mr.

Kredit yang diberikan pada awalnya dimaksudkan untuk mendorong kegiatan produksi tapi malah diselewengkan untuk kegiatan konsumsi. Sistem ekonomi Ali-Baba maksudnya Ali menggambarkan pengusaha pribumi sedangkan Baba menggambarkan pengusaha non pribumi khususnya Cina. Penyebutan nama kebijakan ekonomi Ali-Baba dimaksudkan untuk menyindir kebijakan ekonomi Kabinet Ali I yang dinilai pihak oposisi sebagai suatu kegagalan.
Kebijakan ekonomi masa Kabinet Ali I lebih dikenal masyarakat luas sebagai kebijakan ekonomi Ali-Baba.
Dalam agresi militer tersebut setiap daerah di Indonesia mengeluarkan banyak biaya untuk perang. Sistem ekonomi Ali-Baba maksudnya Ali menggambarkan pengusaha pribumi sedangkan Baba menggambarkan pengusaha non pribumi khususnya Cina. Keadaan tersebut diperparah dengan adanya berbagai pemberontakan di berbagai daerah. Tindakan pemerintah ini dikenal dengan Gunting Syafruddin.